Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Dendi the FOUNTAIN HOOK

Kamis, 14 November 2013


Anak Indonesia berprestasi

Kamis, 07 November 2013


Erica Membanggakan, Anak Indonesia Berprestasi di Amerika dan Dilirik Majalah “Forbes”

REP | 02 July 2013 | 19:03 Dibaca: 3959    Komentar: 57    32

1372765947981842976
Erica Kaunang Bersama Ayahnya, Joutje Kaunang (Pic: Harian Komentar/ Joutje Kaunang)
Mungkin kebanyakan dari kita belum tahu, bahwa di Amerika Serikat ada banyak anak-anak Indonesia yang sekolah di sana. Mereka itu hebat secara akademik, dan luar biasa dalam pergaulan. Tentu, anak-anak ini dengan bangganya akan menjawab ketika ditanyai dari mana asal orang tua mereka. Maka merekapun memberi jawab,“Oh,…of course Indonesia. My parents are from Indonesia.”
Ada seorang kawan dekat saya di Amerika. Sama-sama kawanua, jadi kalau ketemu dia paling senang sama masakan Indomie goreng ala saya. Setiap mampir ke apartemen saya, tidak pernah lupa indomie goreng tersaji untuknya. Nama kawan saya itu Joutje Kaunang. Dia punya seorang anak gadis yang istimewa.
Anak kawan saya ini sungguh sangat berprestasi di Amerika. Ia boleh dibilang adalah seorang anak yang genius. Salah seorang anak yang tidak hanya membanggakan bagi kedua orang tuanya, tapi juga menjadi kebanggaan Indonesia. Paling tidak, ia sudah mengharumkan nama Indonesia. Semakin memperkenalkan Indonesia. Nah, inilah anak-anak calon agen perubahan di masa depan. Anak-anak yang dipercaya sebagai calon-calon pemimpin masa depan.
Adalah Erica Kaunang, demikian nama lengkap anaknya kawan saya tersebut. Pada saat usianya baru 7 tahun, putri dari Joutje Kaunang dan Eva Purba ini rupa-rupanya sudah mulai ‘diperhitungkan’. Saat itu ia mendapat surat khusus dari Gedung Putih atau ‘White House. Hebatnya lagi, surat itu ditandatangani langsung oleh PresidenUSA kala itu, George W Bush. Surat dari orang nomor satu di Amerika itu merupakan respon balik atas surat yang dikirim Erica untuk sang presiden. Waktu itu ia masih menjadi murid kelas 2 Publik School 199 di Queens New York. Singkat cerita, Ericamendapat tugas dari gurunya, atas persetujuan kepala sekolah tentunya, untuk menulis surat buat Presiden Bush. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Erica. Tugasnya dilakukan dengan baik. Ia pun menulis surat dimaksud.
13727661301580575334
Surat dan Foto dari Presiden Amerika untuk Erica (Pic: Komentar/ Joutje Kaunang)
Dalam surat itu, Erica sedikit mengkritisi sang Presiden Amerika. Dengan segala kepolosannya, Erika meminta agar Presiden Bush bisa menghentikan peperangan yang terjadi di sejumlah kawasan, ia juga meminta agar pemerintah memperbanyaksaja polisi di jalan-jalan (Mungkin maksud dia, lebih baik polisi yang diperbanyak daripada tentara). Presiden Bush dalam balasannya antara lain mengatakan bahwa iasangat menghargai dan ingin sekali mengetahui setiap pandangan dari segenap rakyat yang dipimpinnyaIa juga mengatakan bahwa dirinya akan berusaha membuat kehidupan lebih baik dan nyaman bagi rakyat Amerika.
Erica sendiri meski masih kecil, namun sudah mengukir banyak prestasi di sekolahnya. Sejumlah penghargaan sudah diraihnya, misalnya saja penghargaan sebagai Student of The MonthReader of The Month, Outstanding Mathematicsdan masih banyak lagi. Penghargaan-penghargaan ini tidak gampang, karena harus bersaing dengan banyak siswa, baik itu siswa dari negara lain maupun yang asal Amerika sendiri.
Belum lama ini, Erica Kaunang kembali mencatat prestasi mengagumkan ketika diberikan kesempatan mengecap pendidikan di sebuah sekolah khusus untuk ‘anak-anak pintar’ yaitu di Hunter College High Scholl, yang berlokasi di jantungnya New York, ManhattanBahkan pun, sebuah penghargaan prestisius telah diraihnya, yaituGold Honor Roll. Dan ini tidak main-main, karena sudah dua tahun berturut-turut iaberhasil menggondol medali yang sama ini, yaitu sejak tahun 2012 kemarin, dan kemudian untuk tahun 2013 juga.
Gold Honor Roll ini merupakan penghargaan bagi siswa yang meraih nilai tertinggi.Mendapatkan nilai tertinggi di antara siswa-siswa genius lainnya tentu tidak mudah. Dengan kesuksesannya itu, maka foto Erica pun langsung terpampang di dinding sekolah khusus anak-anak berprestasi tersebut. Hunter College High Scholl inimerupakan sekolah khusus ‘siswa genius’ yang diseleksi departemen pendidikan setempat. Karena kepintaran dan keberhasilannya itu, kini Erica juga akhirnya dipercayakan oleh pihak sekolah untuk menjadi  editor majalah sekolah.
Ada cerita menarik yang dituturkan Joutje Kaunang, ayah Erica ini, mengenai beberapa kisah sebelum Erica terpilih. Menurut Joutje, pada tahun 2010 ketika Erica lulus bersama lebih dari 300 anak-anak pintar pilihan NYC Dept Of Education(Departemen Pendidikan New York City)untuk mengikuti tes di Hunter College High School. Test itu sendiri diikuti oleh sekitar 2.500 anak-anak pintar dari seluruh New York.
Namun saat itu si Erica sebenarnya belum berhasil lulus, karena katanya nilai Erica belum mencapai target yang ditetapkan (175 Point), di mana saat itu Erica hanya meraih 165 Point (masih kurang 10 point). Test yang dilakukan memang sangat sulit dan diambil dari mata pelajaran High School. Si Erica kecil tetap percaya diri, ia tidak langsung merasa kalah, dan tidak menjadi minder. Ia juga tidak bersedih hati. Justru dirinya terus terpacu.
Erica ternyata masih dipertimbangkan untuk lulusPihak sekolah kemudian mengambil kebijakan untuk tetap mengakomodir Erica di sekolah tersebut. Nah, ternyata keputusan sekolah untuk menahan Erica terbukti tepat. Karena pada tahun 2012 Ericajustru menunjukkan bahwa dirinyalah yang terbaik. Saat itu ia mendapat pujian yang luar biasa dari guru-guru yang mengajar di kelasnya, termasuk dari kepala sekolahsendiri, karena ia yang hampir saja tidak lolos, toh justru yang berhasil meraih nilai paling tinggi, dan bahkan meraih Gold Honor Roll. Prestasi itu kemudian masih juga ia raih di tahun 2013 ini.
Bulan April yang lalu, Erica mendapat surat dari sekolah dan diberitahu bahwa ia mendapat permintaan dari sebuah yang sangat terkenal FORBES untuk diwawancarai melalui SKYPE. Ini memang sangat membanggakan, tidak sembarangan orang bisa masuk Majalah FORBES, dan tidak sembarangan orang akan diwawancarai FORBES. Setelah itu, beberapa hari yang lalu Erica sudah menerima raportnya di kelas istimewa itu Gifted and Talented Class ) dengan mendapat nilai yang fantastis, yaitu 99.07%. Prestasi demi prestasi yang diraih Erica Kaunang mestinya dapat menjadi pemacu dan pemicu bagi anak-anak Indonesia di manapun mereka berada.
13727660391556123560
Surat Untuk Diwawancarai FORBES (Pic: Joutje Kaunang)
Menjadi yang terbaik. Menjadi best of the best itu tidak gampang. Dan tentu saja, lebih tidak mudah lagi ketika harus mempertahankannya. Itulah kini yang sementara dijaga dan diperjuangkan Erica, yakni mempertahankan apa yang sudah berhasil diraihnya. Bahkan kalau perlu, lebih berprestasi lagi kelak di kemudian hari. Bisa jadi, bagi Erica, sudah tidak ada waktu lagi untuk bermain-main seperti anak-anak sebayanya. Belajar dan terus belajar adalah rutinitas si Erica kecil ini. Dan anak-anak seperti inilah yang selayaknya kita sebut agen perubahan. Setidaknya, mereka sudah mengubah cara berpikir dan paradigma lama kita. Pandangan kuno yang sering menghantui anak-anak kita, “Ah, aku tidak mampu…” atau, “Ah, aku tidak bisa…”. Erica sudah menjadi agen perubahan, bahwa tidak boleh ada kata tidak mampu dan tidak bisa bagi anak-anak Indonesia. Tidak boleh minder dan atau kalah sebelum berperang.
Adalah harapan kita bersama, bahwa akan bermunculan semakin banyak Erica-Erica yang lain. Akan semakin banyak lahir putra dan putri Indonesia yang memiliki mental dan karakter pemenang. Pembentukannya tentu tidak boleh menunggu setelah mereka dewasa. Dari sejak kecil, mereka sudah mesti diajari dan dibimbing. Sebab, seperti kata-kata kunci sebuah iklan: Kalau tidak sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita, lantas siapa lagi? —Michael Sendow—
 

HTML

HTML, Java Script

Blogger news

Blogroll

Most Reading